BACA & PAHAMI, AGAR TIDAK NGULANG LAGI "PENDO GAE" METEBUSAN MELIK

 

INI TIPS UTAMA ORANG METEBUSAN MELIK YANG BENAR MANUTIN SASTRA

    PERTAMA : Orang Melik Manutin Sarinin Sastra Kala Tatwa, Rare Kumara Tatwa, Dharma Pewayangan, weneng dilaksanakan oleh Mangku Dalang Samirana. Ini merupakan Bisama Ida Bhatara Kala ( selengkapnya silahkan baca kisah Ida Bhatara Kala di lontar Kala Tatwa ). Kalau bisa Dalang Samirana itu sudah bergelar nabe, & mempunyai banyak murid.

    Secara kebetulan juga yang menjadi penisepuh/Jan Banggu Ida Bhatara di Gedong Suci, merupakan seorang Dalang Samirana yang sudah mempunyai jam terbang yang tinggi dan namanya sudah tidak asing lagi jika dikaitkan masalah hal hal niskala. Dari penebusan melik, pengobotan segala penyakit niskala, diteksi pekarangan, dan Beliau juga sudah mempunyai murid ratusan diseluruh Bali dan luar Bali. Beliau dikenal dengan nama : Panandita Nabe Jro Dalang Badra, S,Sn.

Pinandita Nabe, Jro Dalang Badra, S.Sn, Sedang Mementaskan Wayang Sapuh Leger

    KEDUA : Orang melaksanakan penebusan melik harus mutlak mempunyai Taksu yang sangat kuat. Karena taksu ini merupakan “SIM ( Surat Izin Melaksanakan  Penebusan ) di Niskala”, untuk keberhasilan melaksanakan penebusan kematian akibat melik secara niskala.

    Apakah orang lain bisa melaksanakan penebusan melik, walau ia bukan Dalang Samirana yang mempunyai Taksu yang kuat ?.

Jawabanya “BISA !”. Namun yang berjalan hanya seremonialnya saja secara sekala, sedangkan di niskala, biasanya menurut pengalaman kami akan tidak berlaku. Karena banyak kasus terjadi di Gedong Suci, sudah metebusan melik di tempat yang bukan diruwat seorang Dalang Samirana, masih sering sakit atau tabrakan, trus mepeluasan katanya meliknya belum mendapatkan “Supatan” dari Dalang Samirana. Jinah Telas, Penebusan Melik Ten Wenten Efeknyane Secara Niskala, kadi sesenggakan, NGELIDIN SEMA NEPUKIN SETRA. Akhirnya ulang lagi metebusan di ( Dalang Samirana ) Pinandita Nabe, Jro Dalang Badra, S.Sn.  

    KETIGA : Orang metebusan melik, wajib menggunakan duasa sesuai dengan aturan wariga. Misalnya Saat Kajang Kliwon, Purnama, Tilem, Tumpek Wayang Atau Saat Otonan Yang Bersangkutan ( Bayuh Oton & Melik ). Jangan sekali sekali metebusan melik tanpa duasa tersebut. Karena alam tidak akan merespon upacara tersebut secara niskala. Waktu ini ada beberapa orang yang metebusan melik tanpa duasa yang benar, awalnya mereka merasa baik baik saja. Tapi setelah sekian tahun metebusan, efeknya meliknya kembali datang, ia kesakitan, rejeki sret, kisruh dalam rumah tangga & ada yang berujung kematian.

Biasanya orang metebusan melik tanpa duasa kebanyakan mengambil hari di hari libur. Misalnya di Hari Minggu, kenapa ? Karena itu adalah hari komersil/bisnis, penyelenggara cenderung memanfaatkan hari libur untuk mendapat peserta banyak. Padahal kalau hari minggu tidak ada rainan, seperti dijelaskan di atas, itu metebusannya akan gagal secara niskala. Silahkan saja direnungkan dan ditanyakan kepada tokoh sepritual manapun, mana ada orang melaksanakan Yadnya tanpa duasa/rainan.

Dalam Sastra sering dimuat “ Yan Pwa Kita Bipraya Angelaran Yadnya, Luruh Ikanang Dina Widhi. Lamakana Nemu Ayu, Nantan Nemu Butha”. Artinya jika ingin membuat Yadnya carilah Duasa yang baik. Karena hari itu akan medatangkan sebuah muzisat. Kalau tanpa duasa yang baik, Yadnya diterima Butha Kala.

Proses Penebusan Melik, Di Gedong Suci, Selalu Didatanagi Umat Dari Seluruh Bali & Luar Bali

    KE EMPAT : JANGAN SEKALI KALI MENUTUP MELIK. Orang yang meliknya ditutup akan baik sementara. Akan mendatangkan mala petaka di kemudian hari. Ia akan kebingungan, tidak menemukan jati dirinya, kayak orang dipresi “lengeh lengahan” dan tidak mempunyai taksu dalam kehidupannnya. Karena sinar anugrah di Tuhan di Siwa Duaranya, ditutup. 

   KE LIMA : JANGAN SEKALI KALI MENGATURKAN MELIK. Orang yang meliknya di haturkan di perpatan, di pasih atau di Pura tertentu.  Akan merasa baik sementara, cuma di hari tuanya, biasanya akan sakit sakitan “kadi manusa tanpa bayu kele kela nantan nemu pati ”. Sakit tidak sembuh sembuh, sedangkan meninggal pun prosesnya nunggu waktu lama. Artinya sakitnya lama, tidak mati mati. 

CIRI CIRI ORANG GAGAL MELAKSANAKAN PENEBUSAN MELIK ??

1.TIDAK MANUTIN SASTRA : Artinya dia ogah ogahan/setengah hati metebusan Melik, “Ulah Paek/Pang Kala Pragat. Jadi metebusan melik tidak pada tempat yang benar/tidak mendapatkan ruwatan Dalang Samirana.

2.PEMUPUT TIDAK MEMPUNYAI TAKSU YANG KUAT. Bagaimana caranya  tau, yang muput itu punya taksu yang kuat. Jika ibaratkan dagang, biar gampang dimengerti, dagangannya akan selalu antre pembeli, pembelinya tak peduli antre lama, walau siang dan malam. Karena mereka mendapatkan kepuasan yang tidak ternilai harganya. Bicara masalah taksu, kami jadi teringat seorang oknum yang sudah disucikan oleh umat, beriklan di sosmed memajang fotonya dengan label iklan banten, 1,5 juta, 2 juta, 3 juta dst.

Kami sejenak merenung & bertanya dalam hati. “ Bukannya orangnya suci setingkat itu sudah lepas keduniawiannya. Ini kok malah kesannya bissnis banget ?? Apa itu tidak melanggar sesana kesucianya? Tidakah nanti taksunya, falsu?? Takutnya nanti dibuli umat dibilang Cangak Meketu “. Ampura…semeton ini hanya renungan pribadi kami sebagai penulis saja. Jawabannya silahkan renungkan sendiri. Hehehe.

Penangkilan Selalu Antre Dari Seluruh Bali & Luar Bali, Untuk Mewacakan Melik

3.TERGIUR IKLAN MURAH MERIAH DI SOSMED : Kami sudah melaksanakan penebusan melik, sejak tahun 2008, baik secara pribadi dan massal. Waktu itu belum begitu banyak yang melaksanakan acara ini. Tapi sekarang semenjak Virus menggrogoti isi pertiwi. Sangat banyak orang melaksanakan acara seperti ini, serta biaya pun sangat murah murah. Ada juga yang membuat miris, terkadang orang yang tidak berkopenten di bidang niskala, ikut ikutan melaksanakan acara bernuansakan niskala.

Misalnya vila, berubah menjadi tempat spiritual menggelar Yadnya. Ada juga sekelompok orang mengadakan acara gratis, untuk menggalang masa dengan tujuan akhir dibelakanggnya masih terselubung. Semoga saja ujung ujungnya tidak manjadi ranah politik, dengan tujuan mendapatkan suara.

Jadi temanku pembaca yang terhormat, masalah melik adalah masalah nyawa. Carilah yang baik dan benar, sudah berpengalaman.

Bukankah Yadnya itu adalah korban suci tulus iklas. Jadi kalau teman teman tidak berkorban apalagi tidak tulus iklas, apakah itu termasuk katagori beryadnya ? silahkan renungkan sendiri dalam hati yang jernih.

Proses Penglukatan Asta Pungku, SudaMala, Gangga Amerta, Khusus Untuk Orang Melik

4.TIDAK PAHAM TENTANG BANTEN : Kami sering tersenyum jika ada orang yang bertanya yang tidak paham dengan kaidah yadnya/banten penebusan melik. Ketika mereka bertanya biaya, kami pun beritahu paling kisaran biaya banten penebusan melik 1 juta – 2 juta yang tergolong utama. Trus mereka jawab “ ngih suksema, tiang disini aja ikut yang lebih dekat dan murah, disini ada yang biayanya 150 ribu atau 500 ribu an. 

Sebanarnya teman2 ku pembaca yang terhormat. Kami pun bisa dengan biaya semurah itu,  karena bantennya biasanya tingkatnya paling nista. Ingat teman teman pembaca sekali lagi tak katakan, biaya itu murah karena bantennya tinggkatannya paling nista. Tapi orang yang tidak tau banten akan seneng aja dapat murah, & yang menjualnya senyum senyum saja, karena kebodohan yang beli banten itu.

Coba saja teman2 logikakan, ada tempat orang mepetebusan melik biaya Rp 150.000 ribu. Sedangkan orang mepetebusan itu bantennya tingkatan bantennya manut sastra  menimal utama, pejatinya saja terkadang 5 pejati, belum banten banten yang lainnya.

Sedangkan harga pejati dipasaran, boleh teman2 cek Rp 50.000 untuk satu pejati. Kalau dikalikan 5 jadi 250 ribu. Sampai disini paham kan ??. Itu saja sudah kurang biayannya, apalagi buat banten penebusan yang utama.

Jangan jangan itu hanya melukat biasa saja dengan 1 pejati & tebasan urip oton, trus dibilang mebayuh/penebusan murah ( Hati hati nanti tak ada efeknya secara niskala ). 

Gedong Suci tidak akan pernah memberikan upakara banten yang tingkatnya nista. Karena kami tidak berani main main dengan nyawa orang melik. Upakara penebusan harus seimbang dengan masalah masalah yang dihadapi, agar tidak menyesal dikemudian hari. Takut Ngetel Payu Mekebyos, istilahnya biar seimbang obatnya dan sakitnya.

5. BAYUH OTON DIKIRA SUDAH METEBUSAN MELIK. Banyak yang mengira dirinya kalau sudah mebayuh dikira sudah metebusan melik. Itu salah, karena mebayuh oton, dan penebusan melik itu beda, banten, mantra, & tujuannya.

6. SOMBONG, & MEBOYE. Orang sombong & moboye, sering berkata seperti ini terhadap dunia niskala : “Ah..sing ada keto, to gugu, mekejang lakar mati “. Mungkin saat berkata seperti itu orang ini masih sehat dan perutnya masih kenyang, kantong masi berisi. Tapi nanti kalau sudah sakit dan tak sembuh di medis, datang ke tempat pengobatan niskala bawa pejati, memelas bilang nunas urip, “ nyen kal uluk uluk, hehehe”. “Yen be tawang mekejang lakar mati, ya..tak usah sekolah, tak usah makan, sakit juga tak usah berobat, kan percuma karena semua akan mati“. Kan gitu logika warasnya nya….

Proses Penebusan Melik, Habis Melaksanakan Penglukatan 

APA BUKTI IDA SESUWUNAN DI GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA PUNYA TAKSU YANG KUAT ??

 INI BUKTINYA :

Foto foto ini merupakan salah satu bukti kuatnya taksu Ida Sesuwunan yang disungsung di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. Coba saja teman teman pikir dengan kesadaran spritual. Orang yang sudah diponis mandul 15 tahun, kista, parikokal, kangker di rahimnya, yang buntu jalannya di medis untuk mendapatkan momongan. 

Yehh….baru datang ke Gedong Suci nunas ica ring Sesuwunan, EH …JEG HAMIL SEMETON. INI FAKTA DAN BUKTI NYATA YANG TIDAK BISA DIBANTAH SIAPAPUN. INI HANYA BEBARAPA FOTO, DARI RATUSAN ORANG YANG TELAH MENDAPATKAN TAKSU LUWIH UTAMA TERSEBUT

Nah..bagi teman2 yang sudah terlanjur metebusan melik di tempat lain atau akan  melaksanakan penebusan melik. SILAHKAN DICEK DAN KROSCEK DULU PROPILNYA DI MEDIA SOSIAL TEMPAT UPACARA/YANG MUPUT. APAKAH TAKSUNYA “MANIK SEKECAP  terbukti nyata seperti di Gedong suci ”.

Kalau ya…kami yakin & percaya penebusan melik teman akan tembus sekala niskala. Artinya kematian akibat melik akan dibayarkan sempurna, hingga menjadi panjang umur. Tapi kalau propilnya hanya bermodal gaya saja/mepayas grende grende dan nyerem2 saja, kami yakin penebusan teman teman disana hanya sekedar seremonial belaka.


BAJU BISA DIBELI, ISI LONTAR BISA DI DONLOAD DI MEDSOS, MANTRA BISA DIHAPALKAN, TAPI TAKSU HANYA PENUGRAN HYANG MAHA KUASA. DIBERIKAN KHUSUS PADA ORANG ORANG TERTENTU SAJA.

BAGI TEMAN2 YANG INGIN METEBUSAN MELIK, BISA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita

Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita

DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA

Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.












Penglukatan Sudha Mala, Khusus Oleh Seorang Dalang Samirana
Umat Yang Paham Dengan Hal Niskala, Pasti Akan Datang Ke Gedong Suci
Proses Upacara Penebusan Melik, di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala

Ketika Orang Melik Sudah Di Ambang Kematian Karena Gangguan Mahluk Halus Kontak Bathin Dengan Pandita Nabe Jro Dalang Badra, S. Sn



PINANDITA NABE, JRO DALANG BADRA TELAH MEMPUNYAI RATUSAN MURID DARI BALI & LUAR BALI, ADA YANG JADI BALIAN, MANGKU, SERTA SUDAH ADA YANG MEDIKSA MENJADI SULINGGIH





URUSAN MELIK ADALAH URUSAN NYAWA, JANGAN CEREBOH, & MENYIA MENYIAKAN NYAWA,
CARI YANG MANUT ADUNG MANUT SASTRA

KARENA PENYESALAN BIASANYA DATANG TERLAMBAT

" SEMOGA BERMANFAAT "

Postingan populer dari blog ini

LAHIR WUKU PRANGBAKAT, Sering Selisih Paham & Berpotensi Kedalih Bisa Ngeliak

LAHIR WUKU UGU, Hampir Semuanya “Melik “ & “Kesenengin Wong Samar”

3 JENIS MELIK INI, Sering Berakibat Fatal, Jika di Abaikan