MELIK DURGA & RANGDA TIGA, Tak Sadar Dirinya Akan Bisa Ngeliak Otomatis
Jangan Tunggu Menjanda/Menduda, Apalagi Bisa Ngeliak
Segera Ditebusin, Untuk Menetralisirnya
Banyak orang sesumbar di media sosial yang lupa akan kebodohannya, berkata seperti ini : “ Ne Suba Zaman Melenial Bro. Sing Je Ada Liak”. Mungkin kalau ini dibaca orang yang sama sama tidak paham dunia niskala, akan diacungkan jempol.
Tapi
tidak bagi orang yang paham terhadap dasar dasar sarinin sastra niskala. Karena
orang bisa ngeliak tidak saja karena belajar, ada juga yang otomatis karena
kelahirannya.
Berkait
dengan itu, kami kali ini akan mempersembahkan sebuah pengetahuan tentang Melik
Durga & Rangda Tiga, yang tentu terkait dengan dunia pengeliakan.
Sebelum
kami ulas secara lengkap kami ajak para pembaca sejenak merenung. Di lingkungan
keluarga atau desa sering kita dengar orang sakit amah liak. Yang tidak masuk akalnya
nya begini :
Misalnya
saat anak sakit keras tak kunjung sembuh di medis, ia menempuh jalur niskala dengan mepeluasan
ke tapakan sonteng. Misalnya akan kelihatan mertua/orang tua nyakitin anaknya.
Hingga itu akan jadi masalah besar, menantu akan marah pada mertua, atau sang
anak juga akan curiga dengan orang tua kandungnya.
Kok
bisa ya? Padahal secara nyata ortu/mertua sayang banget keseharian pada cucunya
??? Pasti teman teman pembaca berkata dalam hati “ ah balian to bobog. Atau
bilang Sing Ada Keto ??” hehehe. Bukan seperti itu sebernarnya, ini rahasia
niskalanya.
Biar teman mengerti orang bisa ngeliak itu ada 5 jenis. 1. Liak Nyastra, jadi karena mempelajari pengeliakan mereka bisa ngeliak. 2 Karena Melik Durga, 3 Karena Keturunan, 4 Karena Penugran Dewi Durga, 5. Karena mencari mengeger di balian yang ber aliran kiri.
Jadi
teman teman pembaca yang baik, Melik Durga dan Kelahiran Rangda Tiga, seperti
kami tulis di judul diatas, kebanyakanakan bisa ngeliak secara otomatis dalam
hidupnya. Hal itu biasanya akan terjadi setelah mereka melangsungkan pernikahan.
Kenapa
? Karena dalam diri dan kelahirannya memang ada Taksu Pengliakan.
Contohnya
sperti diatas, ketika orang tua kelahiran Melik Durga & Rangda Tiga ketika
dekat dengan anak kecil, misalnya tanpa sadar memandang mata anak itu, anak itu
akan nangis. Karena anak yang usia masih belia, indra ke 6 nya masih aktif, dan
akan hilang Ketika mereka bisa bicara. Nah saat indra nya masih akftif itu
orang Melik Durga dan Rangda Tiga akan dilihat aeng/liak. Makanya ia nangis dan
ketakutan dan menjerit.
Trus
malamnya anak itu masih terbayang bayang, ia akan trus menangis setiap
sandikala dan sampai malam bahkan sampai pagi. Trus si anak itu otomatis akan
sakit karena tak bisa tidur. Nah ketika tidak sembuh di medis, dan ortu menumpuh
jalur niskala. Maka orang yang Melik Durga dan Rangda Tiga itu akan kelihatan
nyakitin.
Orang Melik
durga dan Rangda Tiga, kekuatan pengliakan akan otomatis berjalan, 1. Ketika
dekat anak kecil dan memandang matanya dengan fokus. 2 Ketika memiliki dendam
pada orang lain. 3 Ketika mengutuk orang lain. Serta orang Melik Durga &
kelahiran Rangda Tiga tidak boleh memangdang bulan tengah malam, kalau tidak
ingin kekuatannya bertambah keras.
Efek
Kelahiran Melik Durga & Rangda Tiga
1.
Akan sering difitnah dalam kehidupan/keluarganya. 2 Biasanya akan
menjanda/duda. 3 Anaknya akan meninggal salah satu. 4 Terlibat hutang piutang.
5 Kedalih bisa ngeliak di usia tuanya.
Apa
Ciri Ciri Orang Melik Durga ??
Pertama
: Sinar Cakranya Melik Bersinar Kekiri & Kesiluman Durga. Ini hanya bisa
dicek dengan mata bathin. Oleh orang ahli spiritual dan spesialis melik (
Pinandita Nabe, Jro Dalang Badra, S.Sn. Cek Oline Bisa WA 081339765505)
Kedua
: Lidahnya poleng/mesepak/ada garis hitamnya. Yang paling keras meliknya,
ketika ada kadengan di ujung lidah, pangkal lidah dan dibelakang leher.
Ketiga
: Sering mimpi ketemu orang meninggal, sering bermimpi ke setra, sering mimpi
ke Pura Dalem & Mrajapati. Puncaknya kerasnya Melik Durga, Ketika sudah
mimpi ke mrajapati dikasi kekereb putih atau lidahnya dirajah.
Ke
Empat : Lahir Pemacekan Agung, Lahir Anggawara Wage, Lahir Sabtu Kliwon, Lahir
Kajang Kliwon Pemalas Tali, Lahir Kajang Kliwon Enyitan, dll.
Ke
Lima : Kelahiran Rangda Tiga. Lahir pada Wuku Menail, Prangbakat, Warigadian,
Pujut, Pahang & Wariga.
1.
Harus Segera Melaksanakan Penebusan Melik Durga & Rangda Tiga, di Ajeng Ida
Bhatari Bhatari Durga, Sang Hyang Aji Saraswati. Kebetulan Ida kesungsung di Gedong Suci
Gedong Usadha Agung Bali Niskala. Itu sebabnya umat dari seluruh Bali &
Luar Bali datang untuk melaksanakan penebusan Melik Durga kesini.
2.
Orang penebusan Melik Manutin Sarinin Sastra Kala Tatwa, Rare Kumara Tatwa,
Dharma Pewayangan, weneng dilaksanakan oleh Mangku Dalang Samirana. Ini
merupakan Bisama Ida Bhatara Kala ( selengkapnya silahkan baca kisah Ida
Bhatara Kala di lontar Kala Tatwa ).
Secara
kebetulan juga yang menjadi penisepuh/Jan Banggul Ida Bhatara di Gedong Suci,
merupakan seorang Dalang Samirana yang sudah mempunyai jam terbang yang tinggi
dan namanya sudah tidak asing lagi jika dikaitkan masalah hal hal niskala. Dari
penebusan melik, pengobotan segala penyakit niskala, diteksi pekarangan, dan
Beliau juga sudah mempunyai murid ratusan diseluruh Bali dan luar Bali. Beliau
dikenal dengan nama : Panandita Nabe Jro Dalang Badra, S,Sn.
CIRI
CIRI ORANG GAGAL MELAKSANAKAN PENEBUSAN MELIK ??
2.
PEMUPUT TIDAK MEMPUNYAI TAKSU YANG KUAT. Bagaimana caranya tau, yang muput itu punya taksu yang kuat.
Jika ibaratkan dagang, biar gampang dimengerti, dagangannya akan selalu antre
pembeli, pembelinya tak peduli antre lama, walau siang dan malam. Karena mereka
mendapatkan kepuasan yang tidak ternilai harganya. Bicara masalah taksu, kami
jadi teringat seorang oknum yang sudah disucikan oleh umat, beriklan di sosmed
memajang fotonya dengan label iklan banten, 1,5 juta, 2 juta, 3 juta dst. Kami
sejenak merenung & bertanya dalam hati. “ Bukannya orangnya suci setingkat
itu sudah lepas keduniawinnya. Ini kok malah kesannya bisnis banget kayak
supermarket aja ?? Apa itu tidak melanggar sesana kesucianya? Tidakah nanti
taksunya, falsu?? Takutnya nanti dibuli umat dibilang Jangak Meketu “.
Ampura…semeton ini hanya renungan pribadi kami sebagai penulis saja. Jawabannya
silahkan renungkan sendiri. Hehehe.
3.TERGIUR
IKLAN MURAH MERIAH DI SOSMED : Kami sudah melaksanakan penebusan melik, sejak
tahun 2008, baik secara pribadi dan massal. Waktu itu belum begitu banyak yang
melaksanakan acara ini. Tapi sekarang semenjak Virus menggrogoti isi pertiwi.
Sangat banyak orang melaksanakan acara seperti ini, serta biaya pun sangat
murah murah. Ada juga yang membuat miris, terkadang orang yang tidak
berkopenten di bidang niskala, ikut ikutan melaksanakan acara bernuansakan
niskala. Misalnya vila, berubah menjadi tempat spiritual menggelar Yadnya, ada
juga sekelompok orang mengadakan acara gratis, untuk menggalang masa dengan
tujuan akhir dibelakanggnya masih terselubung. Semoga saja ujung ujungnya tidak
manjadi ranah politik, dengan tujuan mendapatkan suara. Jadi temanku pembaca
yang terhormat, masalah melik adalah masalah nyawa. Carilah yang baik dan
benar, sudah berpengalaman. Bukankah Yadnya itu adalah korban suci tulus iklas.
Jadi kalau teman teman tidak berkorban apalagi tidak tulus iklas, apakah itu
termasuk katagori beryadnya ? silahkan renungkan sendiri dalam hati yang
jernih.
4.TIDAK
PAHAM TENTANG BANTEN : Kami sering tersenyum jika ada orang yang bertanya yang
tidak paham dengan kaidah yadnya/banten penebusan melik. Ketika mereka bertanya
biaya, kami pun beritahu paling kisaran biaya banten penebusan melik 1 juta – 2
juta yang tergolong utama. Trus mereka jawab “ ngih suksema, tiang disini aja
ikut yang lebih dekat dan murah, disini ada yang biayanya 150 ribu atau 500
ribu an.
Sebanarnya
teman2 ku pembaca yang terhormat. Kami pun bisa dengan biaya semurah itu. Tapi
bantennya biasanya tingkatnya paling nista. Ingat teman teman pembaca sekali
lagi tak bilang, “biaya itu murah karena bantennya tinggkatannya paling nista”.
Tapi orang yang tidak tau banten akan seneng aja dapat murah, & yang
menjualnya senyum senyum saja, karena yang beli banten itu dapat “diakali”.
Coba
saja teman2 logikakan, ada tempat orang metebusan melik biaya Rp 150.000 ribu.
Sedangkan orang metebusan itu tingkatan bantennya manut sastra menimal utama, pejatinya saja terkadang
menggunakan 5 pejati, belum banten banten yang lainnya. Sedangkan harga pejati
dipasaran, boleh teman2 cek Rp 50.000 untuk satu pejati. Kalau dikalikan 5 jadi
250 ribu. Sampai disini paham kan ??. Itu saja sudah kurang biayannya, apalagi
buat banten penebusan yang utama.
Jangan
jangan itu hanya melukat biasa saja dengan 1 pejati & tebasan urip oton,
trus dibilang mebayuh/penebusan murah ( Hati hati nanti tak ada efeknya secara
niskala ).
Gedong
Suci tidak akan pernah memberikan upakara banten yang tingkatnya nista. Karena
kami tidak berani main main dengan nyawa orang melik.
Upakara
penebusan harus seimbang dengan masalah masalah yang dihadapi, agar tidak menyesal
dikemudian hari. Takut Ngetel Payu Mekebyos, istilahnya biar seimbang obatnya
dan sakitnya. Jangan orang sakit parah dikasi obat ginerik. Kapan sembuhnya?
Keburu dipanggil Hyang Maha Kuasa.
APA BUKTI IDA SESUWUNAN DI GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA PUNYA TAKSU YANG KUAT ??
INI
BUKTINYA :
Nah..bagi
teman2 yang sudah terlanjur metebusan melik di tempat lain atau akan melaksanakan
penebusan melik. SILAHKAN DICEK DAN KROSCEK DULU PROPILNYA DI MEDIA SOSIAL
TEMPAT UPACARA/YANG MUPUT. APAKAH TAKSUNYA “MANIK SEKECAP” terbukti nyata seperti di Gedong suci ? ”.
Kalau
ya…kami yakin & percaya penebusan melik teman teman akan tembus sekala
niskala. Artinya kematian akibat melik akan dibayarkan sempurna, hingga menjadi
panjang umur. Tapi kalau propilnya hanya bermodal gaya saja/mepayas grende
grende ,nyerem2 saja, dan foto sesuwunan di publikasikan, kami yakin penebusan
teman teman disana hanya sekedar seremonial belaka.
BAJU BISA DIBELI, ISI LONTAR BISA DI DONLOAD DI MEDSOS, MANTRA BISA DIHAPALKAN, TAPI TAKSU HANYA PENUGRAN HYANG MAHA KUASA. DIBERIKAN KHUSUS PADA ORANG ORANG TERTENTU SAJA.
INI KATAGORI KELAHIRAN YANG PATUT DITEBUSIN :
SAPUH
LARA PEMANUMADIAN
1.
NATAN NEMU URIP, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau
otonan.
2.
NEMU BAYA, penebusan bagi yang sering kesakitan
sering kena tipu, sering di fitnah, selalu gagal dalam mencapai
keiinginannya.
3.
SENGGAMA KAON, penebusan mala leteh bagi sering berhubungan badan sebelum
menikah, berhubungan badan dengan dalam status selingkuh, berhubungan badan sesama
jenis
4.
SEMARA DUDU, sulit mendapatkan jodoh, atau kawin cerai berkali kali dan mandul.
5.
LUMBUNG KETIUP ANGIN, sulit rejeki, mengalami kebangkrutan, dan rejeki tak
pernah mesari ( gali lobang tutup lobang )
6.
MALA KAURIPAN, penebusan mala, karena menikah saat hamil dan potong gigi saat
hamil, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas
kerja dan keperluan dinas.
7.
SATRU ATURU, sering mimpi buruk, mimpi mesiat, sering mendengarkan suara aneh,
sering mimpi dapat paica, mimpi ada blabar agung/sunami dll
9.
MANGKU PUTUNG, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang
tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10 .
RARE KEPINGIT, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11.
LARE SALAH OTON ,& SALAH ARAN, Penebusan bagi yang salah menentukan oton
dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.
12.
PEBAYUHAN TAMPEL BOLONG. Menurut Lontar Kembang Rampe Lawar Capung, ini
merupakan pebayuhan utama untuk semua kelahiran, untuk melebur penderitaan,
kehidupan akibat karma masa lalunya dan karma masa kini.
13.
PENEBUSAN KELAHIRAN RANGDA TIGA, Wuku yang kena Rangda Tiga, Wuku Menail,
Prangbakat, Warigadian, Pujut, Wariga, Pahang
14.
PENEBUSAN PETEMON ALA, pernikahan beda kasta, beda soroh, beda agama, petemon
panes, Manutin Saptawara Pancawara.
15. PENEBUSAN MELIK : Menetralisir segala jenis melik dalam diri manusia, agar tidak salah pati ulah pati.
Melik itu sebenarnya merupakan
sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan penebusan
melik 3 Kali, Rajin2 Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya
orang seperti ini akan jadi orang yang sukses, bermatabat dan “Kesihin Widhi”.
Kalau tidak penebusan biasanya rejeki
akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah
paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan, bahkan berumur
pendek dan lain sebagainya.
Sama seperti melihat orang sakit
dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa TAPI
MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.
Sama juga seperti penyakit niskala dan
melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu TINDAKAN
SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
HATI
HATI METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK
SESUAI DENGAN SARIN SASTRA.
Umat Selalu Datang Dari Seluruh Bali & Luar Bali Untuk Mepetebusan Segala Jenis Melik |
BANYAK
YANG METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.
Ada 5
Hal Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya
secara niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong
Suci Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan
segala jenis melik dan upacara lainnya.
1. Karena umat sudah mengetahui, ruwatan melik itu menurut Sarinin Lontar Kala Tatwa, wenang dilaksanakan oleh seorang dalang yang mempuni yang disebut Dalang Samirana. Artinya seorang dalang yang paham tentang Dharmaning Pewayangan, Penglukatan Asta Pungku dan Upacara Pemelikan. Wewenang itu diberikan oleh Ida Bhatara Kala, pada seorang Dalang, akibat kesalahannya memakan sajen seorang dalang yang belum di aturkan. Maka untuk menebus kesalahan itu, siapapun yang orang melik, jika sudah diruwat oleh seorang Dalang Samirana, ia akan terhindar dari mati salah pati ulah pati.
3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 29 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebagainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.
5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP PENEBUSAN MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.
Pinandita Nabe, ( Dalang Samirana ), Jro Dalang Badra, S.Sn |
INILAH ORANG MELIK YANG PATUT
DITEBUSIN.
Ada Beberapa Jenis Melik, Melik Adnyana, Melik Ceciren, Melik Kelahiran.
MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak.
Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1.
Orang yang lahir di Wuku Wayang
2.
Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3.
Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar )
4.
Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis )
5.
Jempina ( anak lahir premature )
6.
Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7.
Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8.
Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit )
9.
Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari )
10.
Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari
terbenam )
11.
Walika ( orang kerdil )
12.
Wujil ( orang cebol )
13.
Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari )
14.
Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15.
Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari )
16.
Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan )
17.
Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki )
18.
Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal )
19.
Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki )
20.
Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan)
21.Lulang
( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22.
Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
Umat Selalu Datang Rela Antre, Untuk Mengecek Melik Dalam Dirinya |
Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA
Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis
: Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu
: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu:
Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
DAFTAR TANGKIL, TLP/WA 081 246 887 662
ALAMAT
: GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.
Pinandita Nabe, Jro Dalang Badra, S,Sn Sedang Melaksanakan Penglukatan |