Gelar Upacara Warak Keruron, Habis Keguguran Sebelum Jadi Mala Petaka

INGIN MENGGELAR UPACARA WARAK KERURON ? SILAHKAN TLP/WA 081246887662

        KISAH NYATA – Sebut Saja Kadek SW, ( Edentintas Asli Dirahasiakan ), Ke Gedong Suci, untuk menyampaikan keluh kesahnya. Karena hidupnya Kini Gali Lobang Tutup Lobang, suaminya juga sakit sakitan bolak balik ke RS Tak Kunjung Sembuh.

        Curhatnya “ Jro kenapa hidup tiang seperti ini, percuma rasanya hidup tidak pernah ada kebahagian, usaha tiang semua dari londry, salon, apalagi properti, semua menurun dratis dan bangkrut Jro. Tiang telah berobat kemana mana, katanya aura tiang mati dan ketutup, tapi tidak ada yang pernah tau sebabnya dan tiang juga tak kunjung sembuh. Tiang nunas pemargi jro ?

        Jro Dalang Menjelaskan “ Ngih..ibu, sebenarnya penyakit niskala itu secara garis besar ada 4 jenis. 1 Bisa karena Desti/dijailin orang, 2 Kelahiran, 3 Karena Leluhur/Kawitan, 4 Karena buruk Kharma Manusia  itu sendiri. Nah untuk tau penyebab penyakit ibu, mari kita pinunas dan cek dumun, semoga dapat jalan terbaik dan kesembuhan seperti sedia kala”

     Setelah menjelaskan itu, Jro Dalang pun mengecek sakit medis non medisnya, mewacakan kelahiran, pinunas ring leluhur, dan metenung kharma masal lalu ibu kadek ini. Setelah semua komplit Jro Dalang pun Kembali Menjelaskan.

     “ Ibu tiang sampun ngecek semua hal tentang niskala terkait masalah ibu. Hanya satu tiang dapat jawaban, bahwa ibu pernah MEKURET USIA KANDUNGAN 2 BULAN, DAN ITU BELUM DIUPACARAI. ITU TERGOLONG PENYAKIT KHARMA MASA LALU, YANG HARUS SEGERA DINETRALISIR. Karena kalau tidak DIUPACARAI itu tidak saja akan berefek Ke Ibu, tapi bahkan ke suami, anak, dan keluarga yang lainnya yang ada dalam satu rumah. “ Jelas Jro Dalang

     Kemudian ibu ini menangis “ Itulah jro…tiang merasa bersalah. Hampir setiap bulan tiang dicari dalam mimpi oleh anak kecil minta makan, katanya dia lapar dan kedingingan. Tiang sudah utarakan ke suami, tapi suami tak percaya. Tiang utarakan ke mertua, karena ingin mengupacari anak itu, katanya tidak perlu diklungah. Karena berupa darah, dan belum berwujud”

         Jro Dalang Menjelasakan “ Ibu Menurut Sarinin Lontar Rare Angon dan masih banyak refrensi yang lainnya anak itu memang patut diupacarai. Namun bukan DIKLUNGAH, karena orang yang diklungah seharusnya anak itu sudah lahir di dunia, umur diatas 42 hari sebelum ketus gigi meninggal.

        Nah kalau dia keguguran karena alasan medis/kesehatan/tidak disengaja, misalanya janin tidak berkembang, ambil angggur, pendarahan atau cacad, Ibunya Tidak boleh hamil karena sakit/jenjang waktu hamil yang belum cukup dan lain sebagainya. Itu upacaranya ( Pengupuh Ayu, Dhanda Barunana & Gurupiduka/warak keruron).

        Selain itu yang perlu ibu pahami lagi, yang diupacarai itu bukan darahnya, atau wujud bayi itu melainkan ROH BAYI ITU YANG TELAH TERLANTAR. Jadi gak ada urusan, dia berupa darah atau dia belum berwujud. Anak yang keruron itu wajib diupacarai mulai umur 1 minggu – seterusnya jika gugur dalam kandungan.


        Menurut Sarinin Lontar, ketika Kama Bang ( Sperma Lelaki ) dan Kama Putih ( Sperma Wanita ) itu menyatu, dalam hitungan menit sudah ada kehidupan roh janin yang bersamayam disana. Kalau itu gugur, secara niskala itu harus dipertanggung jawabkan dengan mengupacarainya. Biar nanti ibu di siksa di alam neraka, menurut tutur leluhur kita terdahulu.

Makanya ketika ada orang ngaben, kadang ada gambar di lembunya/wadah lainya wanita yang ditusuk kelaminnya, itu adalah kharma orang yang pernah keruron tanpa diupacarai, disiksa roh nya saat masuk alam kematian.

Mendengar penjelasan itu ibu Kadek kian menangis, dan Jro Dalang pun mengasi nya sebuah tisu, dan segelas air mineral.

“ Efek dari orang yang pernah Keruron tidak diupacarai itu, cakranya ketutup, Rejeki Gali Lobang Tutup Lobang, kesakitan tengah umur, anak yang lahir cacad/kalau normal biasanya ambeknya keras, susah punya pacar bagi yang belum nikah, ribut tidak  tentu bagi yang telah berumah tangga. Mandul, bingung, dan masih banyak yang lainnya. Kalau sampai ibu dan suami meninggal, anak itu juga tidak diupacarai. MAKA ANAK IBU YANG MASIH HIDUP AKAN KENA KUTUK 7 KETURANAN. Artinya dalam kehidupan selalu sengsara, Nenten Nemu Widhi Maring Keuripan. Doanya tidak pernak akan terkabul sampai akhir hidupnya.

Mendengar penjelasan itu, ibu Kadek pun melaksanakan upacara warak keruron tanpa sepengetahuan keluarganya, yang semua moboye itu. Setahun upacara telah berlangsung, beberpa hari yang lalu ia pun tangkil lagi, ngucapin trimakasi dan sembahyang ring Sesuwunan, karena hidupnya sudah berangsur membaik dan suaminya sehat seperti sedia kala.

SEGERA GELAR WARAK KERURON

AGAR ROH JANIN ITU TIDAK NGERUBEDA “NGERUBEDA”


        Upacara Atma Pratista/Warak Keruron merupakan penyucian roh bayi, yang keguguran secara tidak sengaja. Mulai usia kandungan seminggu dan seterusnya dalam kandungan.

    Mekiret/Keguguran bukan karena disengaja melainkan disebabkan oleh janin tidak berkembang, ibunya sakit, jatuh, pendarahan, salah makan, kecapean, hamil anggur dan lain sebagainya.

Bagaimana kalau disengaja???

        Tentu itu dosannya sangat besar, selain harus dipertanggung jawabkan secara hukum yang berlaku secara sekala dan secara hukum niskala, seperti upacara Warak Keruron kalau hal itu sudah terlanjur terjadi. Kalau belum, jangan sekali sekali punya niat untuk menggugurkan kandungan, bisa kena kutuk 7 keturunan, hidup generapi penerus tidak “ nemu Widhi/Sangsara”.

     Bagi teman2 Fb yang mengalami keguguran/habis mekiret, segeralah diupacarai Pengepuh Ayu Gurupiduka/Warak Keruron/Atma Pratista, agar roh janin itu tidak ngerubeda. Membikin orang tuannya kesakitan, rejeki sret, mandul, banyak masalah, bangkrut dan lain sebagainya.

         Menurut sarinin sastra salah satunya, Lontar Rare Angon, atau mungkin banyak lagi sastra sastra lainnya yang memuat tentang keruron/keguguran, karena sebab diatas, sebaiknya melaksanakan Upacara ini sesegera mungkin, sebelum roh anak itu ngerubeda pada kehidupan orang tuanya.

     Sudah ribuan umat menyelenggarakan upacara ini di tempat kami. Kalau dihitung per bulan kisaran 70 -100 orang. Menurut pengalaman kami, kasus kehidupan yang diakibatkan oleh keguguran yang tidak diupacarai ini.

     Kalau dipersentasekan 40 % mengalami kesakitan di tengah umur ( umur diatas 50 th mengalami sakit tak jelas/tak kunjung sembuh).

     Selain itu 30 & mengalami kemerosotan rejeki/bangkrut/pengasilan banyak tapi tetep kekurangan, dan 30 % mengalami masalah percintaan, sulit jodoh, rebut dalam rumah tangga bagi yang sudah nikah, sulit mempunyai keturunan, jika punya anak tidak teteg/cacad/tidak bisa dinesehati & perceraian.

     Banyak juga yang menyangkal ketika masih sehat, kantong tebel. Anak yang gugur itu tidak patut diklungkah, karena masih berupa darah, belum berwujud dan lain sebagainya.

     Memang sangat bener itu TIDAK PERLU DIKULUNGAH. KARENA Upacara NGLUNGAH ITU UPACARA UNTUK BAYI YANG TELAH LAHIR MENINGGAL SETELAH KEPUS PUSER. UPACARA NGLUNGLAH UNTUK BAYI BUKAN UNTUK JANIN. Kalau masih janin, upacaranya Atma Pratista/Pengepuh Ayu & Guru Piduka/ Warak keruron. 

Umat Selalu Datang Dari Seluruh Bali & Luar Bali Untuk Melaksanakan Upacara Warak Keruron, Penebusan Melik, Bayuh Oton, Dll

Sangat Penting DIKETAHUI, kami sudah melaksanakan upacara warak keruron ini, semenjak tahun 2008. Saat itu tidak belum begitu ramai, orang melaksanakannya. Kini sudah banyak sekali, orang yang melaksanakan di tempat tempat spiritual yang melaksanakan upacara. Itu hal yang sangat baik, berarti pemahaman kita sebagai umat semakin luas tentang ajaran agama.

    Namun, bagi teman2 yang awam terhadap hal seperti ini. Perlu kami jelaskan ada beberapa kelebihan jika upacara warak keruron di tempat kami.

1.        Upacara Warak Keruron ini, sudah langsung sekalian dengan Pabayuhan Sang Hyang Semara Rekha. Jadi upacara warak Keruron, untuk mengupacai anak yang gugur. Sedangkan Pebayuhan Semara Rekha, Untuk penyucian kembali orang tua Pasca Keguguran. Jadi “sekali dayung 2 pulau terlampaui”  ( Di tempat lain hanya Warak Keruron saja ).

2.        Dalam rangkain upacara warak keruron di tempat kami, berisi acara “MEGENDU WIRASA RARE”, jadi biasanya setiap orang ikut upacara akan bisa merasakan  kedatangan roh anaknya langsung. Mereka menangis dan saling curhat dalam hati meminta maaf. ( Di tempat lain tidak ada ).

3.        Upacara kami ada secara tertutup/tidak boleh direkam/difoto tanpa izin dan dipublikasikan. Kenapa ? Untuk melindungi identitas yang ikut upacara agar tidak tersebar luas di media sosial, dan yang bisa menimbulkan isu sara. Karena banyak yang ikut upacara Nyilib ( rahasia ) dari keluarganya karena masalah masalalu.



INGIN MENGGELAR UPACARA WARAK KERURON ? SILAHKAN TLP/WA 081246887662

BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA

         Selasa :  Pukul  19 :00 –21 : 00 Wita

Kamis  :  Pukul  19 :00 –21 : 00 Wita

Sabtu  :  Pukul   09:00 –12 : 00 Wita

Minggu:  Pukul   09:00 –12 : 00 Wita

Daftar Tangkil, Tlp 081 246 887 662

ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA

Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar.  Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.

DILARANG MENG COPY PASTE ARTIKEL INI TANPA IZIN, KARENA ITU MERUPAKAN KEJAHATAN YANG TIDAK BERADAB. TULISAN ADALAH SEBUAH KARYA KEKAYAAN INTLEKTUAL YANG PATUT DIHARGAI & MEMILIK HAK CIPTA, BAGI PLAGIATOR BISA DITUNTUT SECARA HUKUM.


















 

Postingan populer dari blog ini

LAHIR WUKU PRANGBAKAT, Sering Selisih Paham & Berpotensi Kedalih Bisa Ngeliak

LAHIR WUKU UGU, Hampir Semuanya “Melik “ & “Kesenengin Wong Samar”

3 JENIS MELIK INI, Sering Berakibat Fatal, Jika di Abaikan