ANAK POLIH NUNAS “ KEPINGIT” Ini Yang Perlu dilaksanakan Orang Tuanya
INI DUA HAL PENTING
Yang Patut Diketahui Orang
Tuanya
Foto Salah Satu Anak Hasil Nunas Di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala |
Banyak orang memperoleh anak dengan usaha usaha niskala,
ada beberapa hal yang patut diketahui orang tuanya. “ Anak yang didapat dari
nunas itu, merupakan anak pingit ( Suci/Mautama & Melik) mereka terlahir
dengan permohonan khusus dari Ida Sesuwunan dimanapun itu tempanya Nunas” Jelas
Mangku Dalang Badra, Pinisepuh Perguruan Siwa Budha Maha Sidhi Ini.
Lanjutnya “ Banyak orang yang bilang, anak hasil nunas
itu, nanti akan bandel, rewel, nakal dan lain sebagainya. Sebenarnya tidak ada
seperti itu, anak menjadi bandel itu bukan karena nunas tapi karena orang
tuanya sendiri.
Mungkin karena lama tidak
mempunyai keturunan, jadi ketika mendapat anak, ia manjakan sangat berlebihan
tanpa sadar. Anak tanpa nunas pun kalau dimanja seperti itu, ya sama akan jadi
nakal, bandel dan lain sebagainya”. Kata Jro Mangku Dalang Badra Pengusaha Tunggal
di Gedong Suci Usdha Agung Bali Niskala
Seperti kita ketahuin, di Gedong Suci Usadha Agung Bali
Niskala, sangat banyak orang yang dapat nunas keturunan. Apa yang sebenarnya
harus dilaksankan orang tua, terkait hal ini?
Begini penjelasan Jro Mangku Dalang Badra, “ Anak Baan
Nunas, Nika Anak Melik Pemanumadian. Artinya lahirnya memang melik, dan perlu
hal khusus dari hidupnya. 1. Jangan pernah lupa tangkil di tempat nunas, paling
lambat 6 bulan sekali, saat piodalan, kecuali ada cuntaka atau lagi sakit. 2.
Anak hasil nunas itu, harus di laksanakan penebusan melik, mendapat penglukatan
Asta Pungku, Dasa Mala Leteh dan Gangga Amerta”.
APAKAH ANAK ANDA HASIL
NUNAS? ATAU ADA MELIK NYA?
Melik
itu sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah
melaksanakan penebusan Melik 3 Kali,
Rajin2 Sembayang, Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati. Biasanya Orang Seperti Ini Akan Jadi Orang
Yang Sukses, Bermatabat dan “Kesihin Widhi”.
Kalau tidak penebusan biasanya rejeki akan sret, sering bertengkar
dirumah tangga tanpa henti, sakit
sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan,
bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.
Ada
orang yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu
tidak apa, cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami
bisa saja mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan
sulit menerima itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan
kesakitan atau ada salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik. Sama
seperti melihat orang sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan
berpikir postif dan berdoa TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA.
Sama juga seperti penyakit niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan
berpikir positif, semua perlu TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
HATI HATI METEBUSIN
MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT, ASAL PAEK,
ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA. BANYAK YANG METEBUSAN
MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.
Ada 5 Hal Yang Harus Benar
Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara niskala memang
baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci Usadha Agung Bali
Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala jenis melik dan upacara
lainnya.
1. Karena umat sudah mengetahui, ruwatan melik itu menurut Sarinin
Lontar Kala Tatwa, wenang dilaksanakan
oleh seorang dalang yang mempuni yang disebut Dalang Samirana. Artinya seorang
dalang yang paham tentang Dharmaning Pewayangan, Penglukatan Asta Pungku dan
Upacara Pemelikan. Wewenang itu diberikan oleh Ida Bhatara Kala, pada seorang
Dalang, akibat kesalahannya memakan sajen seorang dalang yang belum di
aturkan. Maka untuk menebus kesalahan
itu, siapapun yang orang melik, jika sudah diruwat oleh seorang Dalang
Samirana, ia akan terhindar dari mati salah pati ulah pati.
2.
Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan
banyak umat yang datang untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan
benar “nyusup” pada orang yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak
akan ada orang yang mencari.
3.
Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat secara niskala jika di
dudukung oleh tempat. Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak
dilapangan,parkiran atau tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita
sembahyang di Pura dan di Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan
penebusan melik langsung di Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 19 Sesuwunan yang
melinggih di Gedong Suci Usadha Agung
Bali Niskala.
4. Tapak Widhi, Saat Prosesi acara
Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat. Hingga yang kena gangguan niskala,
misalnya di ganggu wong samar, cetik, pepasangan, bebai, akan langsung keluar
di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang. Teman2 yang ikut nanti, tentu akan
merasa merinding sekali, betapa sakralnya peristiwa itu, peserta mendadak
kesurupan, memuntahkan cetik dan lain sebaigainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN
KHUSUS DI GEDONG SUCI.
5. BANYAK YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton,
mana bayuh petemon, mana bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran
dll. SERING KALI BAYUH OTON ITU DIANGGAP BAYUH MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA
BEDA, TEMPATNYA BEDA, TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.
MELIK ADNYANA/WIDHI, Orang melik adnyana,
biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu
Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak
dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak. Celakanya kalau dia ( orang melik )
kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat
tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau
dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual. Kalau
meliknya sudah keras, lama ditebusin orang melik adnayana ini akan bisa merasakan, atau
bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam
tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke, ada kadengan di kelamin/disekitaranya.
Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya
Beberapa Helai Tak Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7.
Lidah Poleng, 8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran
manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1. Orang yang lahir di Wuku Wayang
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir
berkalungfkan tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit
tali pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari
terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat
tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung
caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam
sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis
kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih
satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara –
perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan –
laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit
saudaranya meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat
perempuan satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki
satu perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan
)
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya
perempuan )
Selain kelahiran melik ada juga beberapa
kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek
negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir,
Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia,
Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang,
Dukut, dan Watugunung.
KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon,
Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara
Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing,
Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra
Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon,
Dari Kelahiran
di atas menurut Pancawara, Saptawara & Wuku tersebut, sebenarnya ada yang
indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena
terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke
tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.
Umat Datang Dari Seluruh Bali & Luar Bali Untuk Melaksanakan Penebusan |
Selain itu ada
juga kelahiran yang memerlukan ruwatan, yang bisa dilaksanakan Oleh semua
kelahiran :
PENEBUSAN
LARE KEBEBUTAN DAN SALAH ARAN.
Penebusan ini untuk anak anak yang
membandel,tidak mau menurut kata orang,
tidak mau masuk sekolah dll. Salah aran yang dimaksud disini
ketika nama seseorang memada mada dewa, Contoh misalnya namanya Dewa Acinta
Putra atau Kadek Dewi Prabawati. Nama
ini terkadang kurang baik bisa mendatangkan kebingungan, kesakitan, dan lain
lain.
PENEBUSAN
SALAH OTON
Menimnya pengetahuan orang tua di zaman serba
moderen ini, membuat beberapa Orang Tua Salah menentukan Oton anaknya. Misalnya
ketika ibu hamil masuk rumah sakit hari senin jam 11 malam, dan anaknya lahir
jam 2 malam dihitung lahir hari selasa. Ini salah! Anak otonan nya hari Senin!
PENEBUSAN SAPUH LARA PATI PEMANUMADIAN
1. Natan Nemu
Urip, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2, Nemu Baya,
penebusan bagi yang sering Kesakitan
Sering Kena Tipu, Sering di Fitnah, Selalu gagal dalam mencapai
keiinginannya.
3. Senggama
Kaon, Penebusan Mala Bagi Sering Berhubungan Badan Sebelum Menikah, Berhubungan
Badan Dengan dalam Status Selingkuh, Berhubungan Badan Sesama Jenis
4. Semara
Dudu, Sulit Mendapatkan Jodoh, atau Kawin cerai berkali kali dan Mandul
5. Lumbung
Ketiup Angin, Sulit Rejeki, Mengalami Kebangkrutan, dan Rejeki tak Pernah
Mesari ( Gali Lobang Tutup Lobang )
6. Mala
Kauripan, Penebusan Mala, Karena menikah Saat Hamil dan Potong Gigi Saat Hamil
, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja
dan keperluan dinas.
7. Satru
Aturu, Sering mimpi buruk, Mimpi Mesiat,
Sering mendengarkan Suara Aneh, Sering Mimpi dapat Paica, Mimpi Ada Blabar
Agung/Sunama dll
8. Rare
Ngambek Detya, Penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau
belajar/sekolah, Ngelawan orang, dll
9. Mangku
Putung, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak
bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10 . Rare
Kepingit, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11. Lare Salah
oton,dan Salah Aran, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu
berat/mendatangkan masalah.
Upacara Warak Keruron Penting. Agar Roh Janin Itu Tidak Ngerubeda “NGERUBEDA”
Upacara Ini Digelar Pasca Keguguran, Mekiret, Pendarahan, Hamil Anggur dll.
Infomasi Selengkapnya bisa cat/Tlp 081246887662
Upacara Atma Pratista/Warak Keruron merupakan penyucian roh bayi, yang keguguran secara tidak sengaja. Mulai usia kandungan seminggu dan seterusnya dalam kandungan.
Mekiret/Keguguran bukan karena disengaja melainkan disebabkan oleh janin tidak berkembang, ibunya sakit, jatuh, pendarahan, salah makan, kecapean, hamil anggur dan lain sebagainya.
Bagaimana kalau disengaja???
Tentu itu dosannya sangat besar, selain harus dipertanggung jawabkan secara hukum yang berlaku secara sekala dan secara hukum niskala, seperti upacara Warak Keruron kalau hal itu sudah terlanjur terjadi. Kalau belum, jangan sekali sekali punya niat untuk menggugurkan kandungan, bisa kena kutuk 7 keturunan, hidup generapi penerus tidak “ nemu Widhi/Sangsara”.
Bagi teman2 Fb yang mengalami keguguran/habis mekiret, segeralah diupacarai Pengepuh Ayu Gurupiduka/Warak Keruron/Atma Pratista, agar roh janin itu tidak ngerubeda. Membikin orang tuannya kesakitan, rejeki sret, mandul, banyak masalah, bangkrut dan lain sebagainya.
Menurut sarinin sastra salah satunya, Lontar Rare Angon, atau mungkin banyak lagi sastra sastra lainnya yang memuat tentang keruron/keguguran, karena sebab diatas, sebaiknya melaksanakan Upacara ini sesegera mungkin, sebelum roh anak itu ngerubeda pada kehidupan orang tuanya.
Sudah ribuan umat menyelenggarakan upacara ini di tempat kami. Kalau dihitung per bulan kisaran 70 -100 orang. Menurut pengalaman kami, kasus kehidupan yang diakibatkan oleh keguguran yang tidak diupacarai ini.
Kalau dipersentasekan 40 % mengalami kesakitan di tengah umur ( umur diatas 50 th mengalami sakit tak jelas/tak kunjung sembuh).
Selain itu 30 & mengalami kemerosotan rejeki/bangkrut/pengasilan banyak tapi tetep kekurangan, dan 30 % mengalami masalah percintaan, sulit jodoh, rebut dalam rumah tangga bagi yang sudah nikah, sulit mempunyai keturunan, jika punya anak tidak teteg/cacad/tidak bisa dinesehati & perceraian.
Banyak juga yang menyangkal ketika masih sehat, kantong tebel. Anak yang gugur itu tidak patut diklungkah, karena masih berupa darah, belum berwujud dan lain sebagainya.
Memang sangat bener itu TIDAK PERLU DIKULUNGAH. KARENA Upacara NGLUNGAH ITU UPACARA UNTUK BAYI YANG TELAH LAHIR MENINGGAL SETELAH KEPUS PUSER. UPACARA NGLUNGLAH UNTUK BAYI BUKAN UNTUK JANIN. Kalau masih janin, upacaranya Atma Pratista/Pengepuh Ayu & Guru Piduka/ Warak keruron.
Sangat Penting DIKETAHUI, kami sudah melaksanakan upacara warak keruron ini, semenjak tahun 2008. Saat itu tidak belum begitu ramai, orang melaksanakannya. Kini sudah banyak sekali, orang yang melaksanakan di tempat tempat spiritual yang melaksanakan upacara. Itu hal yang sangat baik, berarti pemahaman kita sebagai umat semakin luas tentang ajaran agama.
Namun, bagi teman2 yang awam terhadap hal seperti ini. Perlu kami jelaskan ada beberapa kelebihan jika upacara warak keruron di tempat kami.
1. Upacara Warak Keruron ini, sudah langsung sekalian dengan Pabayuhan Sang Hyang Semara Rekha. Jadi upacara warak Keruron, Untuk Mengupacai anak yang gugur. Sedangkan Pebayuhan Semara Rekha, Untuk penyucian kembali orang tua Pasca Keguguran. Jadi “sekali dayung 2 pulau terlampaui” ( Di tempat lain hanya Warak Keruron saja ).
2. Dalam rangkain upacara warak keruron di tempat kami, berisi acara “MEGENDU WIRASA RARE”, jadi biasanya setiap orang ikut upacara akan bisa merasakan kedatangan roh anaknya langsung. Mereka menangis dan saling curhat dalam hati meminta maaf. ( Di tempat lain tidak ada ).
3. Upacara kami ada secara tertutup/tidak boleh direkam/difoto tanpa izin dan dipublikasikan. Kenapa ? Untuk melindungi identitas yang ikut upacara agar tidak tersebar luas di media sosial, dan yang bisa menimbulkan isu sara. Karena banyak yang ikut upacara Nyilib ( rahasia ) dari keluarganya karena masalah masalalu.
BAGI TEMAN2 YANG INGIN IKUT ACARA INI, BISA JUGA DATANG KONSULTASI SAAT JADWAL BUKA
Selasa : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis : Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu : Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Daftar Tangkil, Tlp 081 246 887 662
ALAMAT : GEDONG SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.
DILARANG MENG COPY PASTE ARTIKEL INI TANPA IZIN, KARENA ITU MERUPAKAN KEJAHATAN YANG TIDAK BERADAB. TULISAN ADALAH SEBUAH KARYA KEKAYAAN INTLEKTUAL YANG PATUT DIHARGAI & MEMILIK HAK CIPTA, BAGI PLAGIATOR BISA DITUNTUT SECARA HUKUM.