“MEMBEDAH MAKNA” Dibalik Mimpi Ke Pura, Di Gigit Ular, Mesiat & Ketindihan
HATI HATI METEBUSAN MELIK
Jangan Sampe Cari Tempat Konsultasi
Penebusan Segala Jenis Melik di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala |
“ Om Swastiastu, Sapunapi? Napi sane sida tiang tunasin mangkin ?” Tanya Jro Mangku Dalang.
Mereka berdua saling singguk, pada akhirnya suaminya yang bicara. “ Sapuniki Jro…nika rabin tiang. Sering sering sekali Mimpi Ke Pura, Mesiat, Mimpi Dapat Paica, Mimpi Bersenggama Dengan Orang Tak Dikenal. Nah…kemarin malam, istri tiang mimpi dikejar ular, dia lari. Namun pergelangan kakinya berhasil digigit. Anehnya bangun pagi kakinya terasa sakit, dan siangnya kok bisa lebam seperti ini. Ampura Jro sapuniki……( Istrinya memperlihatkan kakinya yang memar)”.
Jro Dalang Tersenyum “ Yening Driki Hal Hal seperti nika, nenten je malih aneh. Beberapa bulan yang lalu ada juga yang mimpi digigit anjing, besoknya kakinya terbentur dikit, lalu lebam dan menjadi luka. Berbulan bulan gak bisa sembuh, lukanya melebar, dimedis juga menjadi heran. Luka itu gak bisa sembuh sembuh, trus disarankan cek ke niskala. Setelah ditunasan tamba luka mengering dan sembuh dalam 4 hari”.
Gusti Ay, menjawab “ Benarkah tiang melik adnyana. Karena tiang sering mimpi seperti itu ?”.
“ Nika Sampun, ibu kan sampun uning. Jadi gak perlu tiang jelasin panjang lebar lagi” Saut Jro Mangku Dalang
Muka Gusti Ay menunjukan kesedihan “ Tiang sebenarnya sudah tau nika melik adnyana Jro. Ketika tiang nanti mimpi mesiat, bisa akan sakit beneran, dan bahkah bisa meninggal jika meninggal dalam mimpi mesiat itu. Tapi tiang anggap bunga tidur saja, toh itu semua hanya mimpi. Tapi tiang penasaran juga. KEMUDIAN, TIANG TANYAKAN LEWAT STATUS TIANG DISEBUAH GROUP SPRITUAL DI FB. Banyak yang menjawab di komentar, ada yang bilang bunga tidur, ada yang bilang kurang mewinten, ada yang bilang, sing ada keto, ada yang bilang mimpi renguang” Jelas gusti Ay.
“ Kalau begitu kan tinggal ibu turuti saja “ SING ADA KETO, HANYA BUNGA TIDUR “ Sela Jro Mangku Dalang
Kemudian suaminya menjawab “ Masalah sekarang habis mimpi digigit ular, istri tiang langsung lemas, dan lembam kakinya. Sapunapi Solusinya ?”
Jro Mangku Dalang Menjawab “ Kan Tinggal Tulis di Group Spritual itu. ( Tiang Habis Mimpi Di Gigit Ular, Paginya Langsung lemas, Gimana Solusinya ? ). Pasti ada yang jawab di Komentar, ( Ular Bapaknya Napi Ular Pisaga”. Jro Dalang Sambil Ketawa. Pasutri ini menelan ludah, dan merasa sedikit malu.
Gusti Ay, Menjawab “ Tiang Jagi Ikut Metebusan Melik Jro. Kapok Tiang.”
Dalam Senyum Jro Dalang Menjelasakan “ Mimpi Ke Pura, Mesiat, Bersenggama dengan orang tak dikenal/mirib keluarga, merupakan bagian dari melik adnyana. Orang boleh saja mengganggap itu hanya bunga tidur. Tapi itu merupakan bunga tidur penuh dengan makna, isyarat orang itu punya melik, yang bisa membahayakan hidupnya. Misalnya Rejeki Sret, Sulit Jodoh, Sakit Sakitan, Umur Pendek, dan Lain Sebagainya.
Mimpi di Cari Ular itu, kalau besoknya sakit tergolong mimpi mesiat, bagian dari melik adnyana tersebut. Itu perlu dilakukan penebusan melik, agar netral, agar tidak berefek negatif di kemudian hari. Yening Durung Ngalamin, Kari Seger, Jinah Akweh, Nyidang manten nikang “ sing ada Keto”. Asal nanti kalau sudah kejadian, jangan saja menyesal. Ya…kalau baru seperti ini..bisa segera dibayuh, atau diobati. Gimana kalau fatal, misalnya sudah meninggal. Memangnya mau mebayuh dikuburan, kan sudah terlambat”.
Kemudian suaminya juga bertanya “ Tiang juga apit wangke, layah tiang mesepak jro…anak tiang juga lintang bade. Apa nika juga harus ditebusin ?
“ Tiang ten je mangharuskan metebusan melik. Namun itu sebaiknya ditebusin, agar hidup menjadi lebih baik kedepan. Karena urusan niskala, tidak seperti urusan matematika. Terkadang semua bisa terjadi di luar hitung hitungan dan logika” Jelas Jro Mangku Dalang
Kemudian Singkat Cerita, Gusti Ay Sekeluarga Melaksanakan Penebusan Melik di Gedong Suci.
Melik itu
sebenarnya merupakan sebuah anugrah yang luar biasa, Jika Orang Itu Sudah melaksanakan
penebusan Melik 3 Kali, Rajin2 Sembayang,
Melukat dan melaksanakan Pewintenan Saraswati.
Biasanya Orang Seperti Ini Akan Jadi Orang Yang Sukses, Bermatabat dan “Kesihin
Widhi”. Kalau tidak penebusan biasanya
rejeki akan sret, sering bertengkar dirumah tangga tanpa henti, sakit sakitan, Salah paham dikeluarga berujung percerain, tak bisa punya keturunan,
bahkan berumur pendek dan lain sebagainya.
Ada orang
yang baru bisa bertiori belum menjadi Praktisi, mengatakan Melik itu tidak apa,
cukup berdoa saja, dan berpikir positif. Mereka itu tidak mengalami bisa saja
mereka berkata seperti itu, tapi bagi yang mengalami mereka akan sulit menerima
itu karena hidupnya dalam penderitaan hidup, rejeki sret dan kesakitan atau ada
salah satu kelurganya sudah meninggal karena melik. Sama seperti melihat orang
sakit dirumah sakit, pasien tidak hanya cukup dengan berpikir postif dan berdoa
TAPI MEMERLUKAN TIDAKAN MEDIS UNTUK KESEHATANYA. Sama juga seperti penyakit
niskala dan melik, tidak cukup hanya berdoa dan berpikir positif, semua perlu
TINDAKAN SESUAI PETUNJUK SASTRA/LONTAR YANG ADA.
HATI HATI
METEBUSIN MELIK, JANGAN ASAL PRAGAT,
ASAL PAEK, ASAL ENGGAL. NAMUN TIDAK SESUAI DENGAN SARIN SASTRA. BANYAK YANG
METEBUSAN MELIK ULANG DI GEDONG SUCI, KARENA HAL INI YANG TIDAK DIKETAHUI.
Ada 5 Hal
Yang Harus Benar Diperhatikan Saat Ingin Metebusan Melik, Agar Efeknya secara
niskala memang baik, tidak hanya sekedar sremonial belaka. Di Gedong Suci
Usadha Agung Bali Niskala, ribuan orang sudah melaksanakan penebusan segala
jenis melik dan upacara lainnya.
1. Karena
umat sudah mengetahui, ruwatan melik itu menurut Sarinin Lontar Kala
Tatwa, wenang dilaksanakan oleh seorang
dalang yang mempuni yang disebut Dalang Samirana. Artinya seorang dalang yang
paham tentang Dharmaning Pewayangan, Penglukatan Asta Pungku dan Upacara Pemelikan.
Wewenang itu diberikan oleh Ida Bhatara Kala, pada seorang Dalang, akibat
kesalahannya memakan sajen seorang dalang yang belum di aturkan. Maka untuk menebus kesalahan itu, siapapun
yang orang melik, jika sudah diruwat oleh seorang Dalang Samirana, ia akan
terhindar dari mati salah pati ulah pati.
2. Seorang Dalang itu juga harus mempunyai TAKSU
YANG BAIK. Terbuktikan oleh banyak punya murid dan banyak umat yang datang
untuk melaksakan upacara. Agar mantra yang diucapkan benar “nyusup” pada orang
yang diupakarai. Ciri kalau tidak/kurang mataksu, jarang/tidak akan ada orang
yang mencari.
3. Radius Penebusan Melik, akan sangat dasyat
secara niskala jika di dudukung oleh tempat.
Misalnya langsung di Ajeng Sesuwunan, tidak dilapangan,parkiran atau
tempat umum lainnya. Sama halnya seperti kita sembahyang di Pura dan di
Lapangan, kan memang lain rasanya. Serta kebetulan penebusan melik langsung di
Gedong Suci dilaksanakan di Ajeng 19 Sesuwunan yang melinggih di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
4. Tapak
Widhi, Saat Prosesi acara Penebusan, Ida Sesuwunan langsung tedun Napak Umat.
Hingga yang kena gangguan niskala, misalnya di ganggu wong samar, cetik,
pepasangan, bebai, akan langsung keluar di tempat, tanpa di sentuh Jro Dalang.
Teman2 yang ikut nanti, tentu akan merasa merinding sekali, betapa sakralnya
peristiwa itu, peserta mendadak kesurupan, memuntahkan cetik dan lain
sebaigainya. INI TIDAK ADA DI TEMPAT LAIN KHUSUS DI GEDONG SUCI.
5. BANYAK
YANG TIDAK TAU, Mana penebusan melik, mana bayuh oton, mana bayuh petemon, mana
bayuh manusa kasakitan, mana bayuh manusa atma katuran dll. SERING KALI BAYUH
OTON ITU DIANGGAP BAYUH MELIK. PADAHAL ITU UPAKARANYA BEDA, TEMPATNYA BEDA,
TUJUANNYA BEDA, MANTRANYA PUN BEDA.
MELIK CECIREN, orang melik ceciren ada tanda dalam tubuhnya, terkadang di dunia niskala atau di sekala kelihatan nya.
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga
dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata
di kulit.
2. Kadengan Apit Wangke,
ada kadengan di kelamin/disekitaranya. Kadengan Celedung Nginyah ada di
tengah tengah alis.
3.Sujenan Di Bokong, 4. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak
Bisa Hilang, 5. Rambut Gimbal, 6 Jari Tangan/Kaki Lebih, 7. Lidah Poleng,
8.Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
2. Anak Tunggal ( tak bersaudara )
3. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan
tali pusar )
4. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali
pusar/tidak menangis )
5. Jempina ( anak lahir premature )
6. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan )
7. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian )
8. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari
terbit )
9. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat
tengah matahari )
10. Julung sarab / julung macan / julung
caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam )
11. Walika ( orang kerdil )
12. Wujil ( orang cebol )
13. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam
sehari )
14. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis
kelamin lahir bersamaan dalm sehari )
15. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih
satu hari )
16. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara –
perempuan – laki – perempuan )
17. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan –
laki )
18. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya
meninggal )
19. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan
satu laki )
20. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu
perempuan)
21.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan )
22. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki )
23. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan )
Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
KELAHIRAN MENURUT
WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian,
Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih,
Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.
KELAHIRAN
MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite
Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon,
Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati
Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra
Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon,
Apakah Anda
Termasuk Katagori Kelahiran ditulis diatas? Dari Kelahiran di atas, sebenarnya
ada yang indikasi melik, ada yang Lintang Panes, Membuat Rejeki Merosot, Kesakitan, Mandul dll. Namun tidak bisa kami jelaskan satu persatu, karena
terlalu panjang penjabarannya. Untuk lebih jelasnya silahkan saja, datang ke
tempat, sambil Ngelereh Sewitra, Nanti kita bahas bersama sama.
Selain itu ada juga kelahiran yang memerlukan ruwatan, yang bisa dilaksanakan Oleh semua kelahiran :
PENEBUSAN LARE KEBEBUTAN DAN SALAH ARAN.
Penebusan ini untuk anak anak yang
membandel,tidak mau menurut kata orang,
tidak mau masuk sekolah dll. Salah aran yang dimaksud disini
ketika nama seseorang memada mada dewa, Contoh misalnya namanya Dewa Acinta
Putra atau Kadek Dewi Prabawati. Nama
ini terkadang kurang baik bisa mendatangkan kebingungan, kesakitan, dan lain
lain.
PENEBUSAN SALAH OTON
Menimnya pengetahuan orang tua di zaman serba
moderen ini, membuat beberapa Orang Tua Salah menentukan Oton anaknya. Misalnya
ketika ibu hamil masuk rumah sakit hari senin jam 11 malam, dan anaknya lahir
jam 2 malam dihitung lahir hari selasa. Ini salah! Anak otonan nya hari Senin!!
DOKUMENTASI 2019: Umat Selalu Datang Dari Seluaruh Bali & Luar Bali Untuk Melaksanakan Penebusan Segala Jenis Melik. Karena Taksu Ida Sesuwunan Sangat Kuat. |
Diantarnya :
• Minggu - Minggu berakibat sering
sakit-sakitan
• Senin-Senin berakibat buruk
• Selasa-Selasa berakibat buruk
• Rabu-Rabu berakibat buruk
• Kamis-Kamis berakibat yuana (awet), senang
• Jumat-Jumat berakibat melarat
• Sabtu-Sabtu berakibat yuana, senang
• Minggu-Senin berakibat banyak penyakit
• Minggu - Selasa berakibat melarat
• Minggu- Rabu berakibat yuana, senang
• Minggu-Kamis berakibat konflik
• Minggu-Jumat berakibat yuana, senang
• Minggu-Sabtu berakibat melarat
• Jumat-Sabtu berakibat celaka
• Senen-Selasa berakibat yuana (rupawan),
senang
• Senen-Rabu berakibat beranak wadon
(perempuan)
• Senen Kamis berakibat disukai orang
• Senen-Jumat berakibat yuana, senang
• Senen-Sabtu berakibat rezekian
• Selasa-Rabu berakibat kaya
• Selasa-Kamis berakibat kaya
• Selasa-Jumat berakibat pisah/cerai
• Selasa-Sabtu berakibat sering konflik
• Rabu-Kamis berakibat yuana, senang
• Rabu-Jumat berakibat yuana, senang
• Rabu-Sabtu berakibat baik
• Kamis-Jumat berakibat yuana, senang
• Kamis-Sabtu berakibat pisah/cerai
PETEMON DENGAN PANCARAWARA ATAU WUKU YANG SAMA
SEBAIKNYA DITEBUSIN
PERKAWINAN BEDA KASTA/BEDA SOROH “ Panes” Juga
Sebaiknya Dibayuh Karena “Panes”
PERKAWINAN DUDU “ artinya telah terjadi
pengianatan/selingkuh juga sebaiknya dibayuh.
PERKAWINAN SEDARAH ”panes” juga sebaiknya
dibayuh.
1. Natan Nemu
Urip, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2, Nemu Baya,
penebusan bagi yang sering Kesakitan
Sering Kena Tipu, Sering di Fitnah, Selalu gagal dalam mencapai
keiinginannya.
3. Senggama
Kaon, Penebusan Mala Bagi Sering Berhubungan Badan Sebelum Menikah, Berhubungan
Badan Dengan dalam Status Selingkuh, Berhubungan Badan Sesama Jenis
4. Semara Dudu,
Sulit Mendapatkan Jodoh, atau Kawin cerai berkali kali dan Mandul
5. Lumbung
Ketiup Angin, Sulit Rejeki, Mengalami Kebangkrutan, dan Rejeki tak Pernah
Mesari ( Gali Lobang Tutup Lobang )
6. Mala
Kauripan, Penebusan Mala, Karena menikah Saat Hamil dan Potong Gigi Saat Hamil
, serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja
dan keperluan dinas.
7. Satru
Aturu, Sering mimpi buruk, Mimpi Mesiat,
Sering mendengarkan Suara Aneh, Sering Mimpi dapat Paica, Mimpi Ada Blabar
Agung/Sunama dll
8. Rare Ngambek
Detya, Penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau
belajar/sekolah, Ngelawan orang, dll
9. Mangku
Putung, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak
bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10 . Rare
Kepingit, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11. Lare Salah oton,dan Salah Aran, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.
Pasca Mekiret/Keguguran/Pendarahan
Pebayuhan Atma Pratista/Warak Keruron merupakan penyucian diri bagi orang tua, yang pernah mengalami keguguran secara tidak sengaja. Mulai usia kandungan seminggu dan seterusnya dalam kandungan.
Mekiret/Keguguran bukan karena disengaja melainkan disebabkan oleh janin tidak berkembang, ibunya sakit, jatuh, pendarahan, salah makan, kecapean, hamil anggur dan lain sebagainya.
Bagi teman2 Fb yang mengalami keguguran/habis mekiret, segeralah diupacarai Pengepuh Ayu Gurupiduka/Warak Keruron/Atma Pratista, agar roh janin itu tidak ngerubeda. Membikin orang tuannya kesakitan, rejeki sret, mandul, banyak masalah, bangkrut dan lain sebagainya.
Menurut Sarin Sastra Lebur Ganggsa, Rare Angon, Atma Presangsa, orang yang pernah keruron/keguguran karena sebab diatas, sebaiknya melaksanakan Upacara ini sesegera mungkin, sebelum Roh anak itu ngerubeda pada kehidupan orang tuanya.
Sudah ribuan umat menyelenggarakan upacara ini di tempat kami.
Kalau dihitung per bulan kisaran 70 -100 orang. Menurut pengalaman kami, kasus
kehidupan yang diakibatkan oleh keguguran yang tidak diupacarai ini.
Kalau dipersentasekan 40 % mengalami kesakitan di tengah umur ( umur diatas 50 th mengalami sakit tak jelas/tak kunjung sembuh). Selain itu 30 & mengalami kemerosotan rejeki/bangkrut/pengasilan banyak tapi tetep kekurangan, dan 30 % mengalami masalah percintaan, sulit jodoh, rebut dalam rumah tangga bagi yang sudah nikah, sulit mempunyai keturunan, anak tidak teteg/cacad/tidak bisa dinesehati & perceraian.
Banyak juga yang menyangkal ketika masih sehat, kantong tebel. Anak yang gugur itu tidak patut diklungkah, karena masih berupa darah, belum berwujud dan lain sebagainya.
Memang sangat bener itu TIDAK PERLU DIKULUNGAH. KARENA Upacara NGLUNGAH ITU UPACARA UNTUK BAYI YANG TELAH LAHIR MENINGGAL SETELAH KEPUS PUSER. UPACARA NGLUNGLAH UNTUK BAYI BUKAN UNTUK JANIN. Kalau masih janin, upacaranya pebayuhan Atma Pratista/Pengepuh Ayu & Guru Piduka/ Warak keruron.
Selasa :
Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Kamis
: Pukul 19 :00 –21 : 00 Wita
Sabtu
: Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
Minggu:
Pukul 09:00 –12 : 00 Wita
DAFTAR
TANGKIL, Tlp 081 246 887 662
ALAMAT : GEDONG
SUCI USADHA AGUNG BALI NISKALA
Banjar
Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Selatan Pura Desa dan Puseh, LIHAT PAPAN NAMA.
Foto : Prosesi Penebusan Melik di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala. Oleh Jro Mangku Dalang Badra, Guru Besar Perguruan Siwa Budha Maha Sidhi & Dharma Usadha di Gedong Suci Usadha Agung Bali Niskala.
DILARANG MENG COPY PASTE ARTIKEL INI TANPA IZIN, KARENA ITU MERUPAKAN KEJAHATAN YANG TIDAK BERADAB. TULISAN ADALAH SEBUAH KARYA KEKAYAAN INTLEKTUAL YANG PATUT DIHARGAI & MEMILIK HAK CIPTA, BAGI PLAGIATOR BISA DITUNTUT SECARA HUKUM.