Postingan

BACA & PAHAMI, AGAR TIDAK NGULANG LAGI "PENDO GAE" METEBUSAN MELIK

Gambar
  INI TIPS UTAMA ORANG METEBUSAN MELIK YANG BENAR MANUTIN SASTRA      PERTAMA : Orang Melik Manutin Sarinin Sastra Kala Tatwa, Rare Kumara Tatwa, Dharma Pewayangan, weneng dilaksanakan oleh Mangku Dalang Samirana. Ini merupakan Bisama Ida Bhatara Kala ( selengkapnya silahkan baca kisah Ida Bhatara Kala di lontar Kala Tatwa ). Kalau bisa Dalang Samirana itu sudah bergelar nabe, & mempunyai banyak murid.      Secara kebetulan juga yang menjadi penisepuh/Jan Banggu Ida Bhatara di Gedong Suci, merupakan seorang Dalang Samirana yang sudah mempunyai jam terbang yang tinggi dan namanya sudah tidak asing lagi jika dikaitkan masalah hal hal niskala. Dari penebusan melik, pengobotan segala penyakit niskala, diteksi pekarangan, dan Beliau juga sudah mempunyai murid ratusan diseluruh Bali dan luar Bali. Beliau dikenal dengan nama : Panandita Nabe Jro Dalang Badra, S,Sn. Pinandita Nabe, Jro Dalang Badra, S.Sn, Sedang Mementaskan Wayang Sapuh Leger      KEDUA : Orang melaksanakan penebusan

Ini Solusi Bagi Kelahiran Lintang Bade, Baca Sampai Habis!

Gambar
Karena Ayah Meboye, Anak Jadi Tumbal” LINTANG BADE   KISAH NYATA DARI KELAHIRAN LINTANG BADE. ORANG LINTANG BADE TERLAHIR WUKU UKIR, WUKU WATUGUNG & KAMIS PON.   Apa itu kelahiran anda? Anak Anda ? Silahkan Pahami Kisah Ini & segeralah Melaksanakan Penebusan Melik Lintang Bade .          Seorang Ibu datang ke Gedong Suci berbekal tangis yang mendalam di hatinya. Dia datang bersama putrinya, karena anak cowoknya telah sirna ditelan Lintang Bade.    “ Om Swastiastu Ibu. Napi yang ingin dibagi ceritanya dengan tiang? Semoga kita bisa saling membantu, walau tidak begitu sempurna, karena kita sebagai manusia selalu jauh dari kesempurnaan. Hanya manusa yang tersesat mengaku dirinya hebat dan sempurna”. Sapa Jro Dalang        Belum sempat menjawab pertanyaan, ibu ini sudah terisak dalam tangis, air matanya jatuh tetes demi tetes membasahi sudut suduk kesunyian malam ketika itu. Melihat ibunya menangis, putrinya pun kelihatan sangat sedih, dan memegang tangannya. ” Buk…Buk….janga